Mahasiswi Baru (2019): Kisah Unik, Lucu, dan Penuh Makna tentang Dunia Perkuliahan

Bagaimana jadinya jika seorang nenek berusia 70 tahun memutuskan untuk menjadi mahasiswa baru di sebuah universitas? Itulah premis unik yang ditawarkan oleh Mahasiswi Baru (2019), film komedi drama yang disutradarai oleh Monty Tiwa. Film ini mengangkat tema perkuliahan dari sudut pandang yang tak biasa, menyajikan kisah inspiratif yang dibalut humor segar dan konflik emosional.

Dibintangi oleh aktris legendaris Widyawati sebagai Lastri, film ini menghadirkan perpaduan generasi yang penuh warna. Dengan karakter-karakter yang menarik dan dinamika cerita yang menghibur, Mahasiswi Baru menjadi tontonan yang layak untuk dijelajahi lebih dalam.

Plot Cerita: Kehidupan Kampus yang Tak Pernah Terlambat

Lastri (Widyawati) memutuskan untuk kembali ke bangku kuliah di usianya yang sudah lanjut. Keputusannya ini awalnya menuai protes dari anak-anaknya, terutama Anna (Karina Suwandi), yang merasa ibunya seharusnya menikmati masa tua dengan tenang di rumah. Namun, tekad Lastri tidak goyah; ia ingin menuntut ilmu demi memenuhi mimpinya yang tertunda.

Di kampus, Lastri menjadi mahasiswi baru yang unik dan langsung menarik perhatian. Ia bersahabat dengan mahasiswa-mahasiswa muda seperti Danny (Morgan Oey), Sarah (Mikha Tambayong), Reva (Umay Shahab), dan Erfan (Sonny Septian). Kehadiran Lastri di kelompok ini menghadirkan dinamika yang lucu dan menyentuh, terutama karena perbedaan usia dan cara pandang.

Konflik mulai muncul ketika Lastri harus menyeimbangkan kehidupannya sebagai mahasiswa dengan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu. Selain itu, kehadirannya di kampus memunculkan tantangan dari Pak Chaerul (Slamet Rahardjo), seorang dosen yang merasa skeptis terhadap keberadaan Lastri sebagai mahasiswa baru.

Film ini menggambarkan perjalanan Lastri yang penuh tawa, pelajaran, dan perjuangan untuk membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk belajar dan mengejar mimpi.

Elemen Cerita: Humor, Kehangatan, dan Inspirasi

A. Komedi Segar yang Tidak Klise

Humor dalam Mahasiswi Baru terasa segar dan alami. Banyak adegan lucu yang muncul dari perbedaan generasi antara Lastri dan teman-temannya. Salah satu momen yang mencuri perhatian adalah ketika Lastri mencoba menyesuaikan diri dengan gaya hidup mahasiswa muda, seperti nongkrong di kafe atau mengikuti tren media sosial.

Karakter-karakter pendukung seperti Reva dan Danny juga menambahkan unsur humor yang ringan namun efektif, menjadikan film ini menyenangkan untuk ditonton oleh berbagai usia.

B. Persahabatan Lintas Generasi

Film ini menonjolkan hubungan persahabatan yang unik antara Lastri dan teman-temannya yang jauh lebih muda. Meskipun memiliki perbedaan usia dan pengalaman hidup, mereka saling mendukung dan belajar satu sama lain. Persahabatan ini tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pesan tentang pentingnya saling menghormati dan memahami perbedaan.

C. Pesan Inspiratif tentang Pendidikan

Salah satu kekuatan utama film ini adalah pesan moralnya yang kuat: belajar tidak pernah mengenal batas usia. Lastri menjadi simbol keberanian dan semangat untuk terus berkembang, menginspirasi penonton untuk tidak pernah takut mengejar mimpi, apa pun usia mereka.

Keunggulan Film Mahasiswi Baru

1. Penampilan Widyawati yang Memukau

Sebagai tokoh utama, Widyawati membawa karakter Lastri dengan sempurna. Ia berhasil menggambarkan seorang nenek yang keras kepala tetapi penuh kasih sayang, memberikan performa yang mengesankan dengan ekspresi dan dialog yang natural.

2. Chemistry Antar-Pemain yang Harmonis

Interaksi antara Widyawati dengan Morgan Oey, Mikha Tambayong, Umay Shahab, dan pemain lainnya terasa sangat natural. Chemistry yang terbangun di antara mereka membuat persahabatan dalam film ini terlihat tulus dan menyentuh.

3. Alur Cerita yang Mengalir Lancar

Film ini memiliki alur cerita yang sederhana tetapi mengalir dengan baik. Setiap konflik dan momen penting disajikan dengan porsi yang tepat, membuat penonton tetap terhubung dengan perjalanan Lastri.

4. Humor yang Relevan dengan Kehidupan Kampus

Banyak adegan yang akan membuat penonton teringat pada pengalaman mereka saat kuliah, seperti dinamika antara mahasiswa dan dosen, tugas kelompok, hingga aktivitas organisasi. Elemen ini membuat film terasa relatable bagi berbagai generasi.

5. Kekurangan Film Mahasiswi Baru

1. Konflik yang Kurang Mendalam

Meskipun ceritanya menghibur, beberapa konflik dalam film terasa terlalu ringan dan kurang dieksplorasi lebih dalam. Misalnya, hubungan Lastri dengan anak-anaknya atau perlawanan dari Pak Chaerul seharusnya bisa digali lebih jauh untuk memberikan dimensi emosional yang lebih kuat.

2. Karakter Pendukung yang Kurang Tersorot

Karakter seperti Sarah dan Reva, meskipun menarik, kurang mendapatkan porsi cerita yang cukup. Hal ini membuat mereka terasa seperti pelengkap alur cerita daripada tokoh yang benar-benar berkembang.

3. Penyelesaian yang Terlalu Mudah

Beberapa konflik dalam film diselesaikan dengan cara yang terlalu cepat, sehingga kurang memberikan dampak emosional yang mendalam bagi penonton.

Pesan Moral: Belajar Tidak Pernah Mengenal Kata Terlambat

Film Mahasiswi Baru menyampaikan banyak pelajaran hidup yang relevan, di antaranya:

Kesimpulan: Film yang Menghibur dan Menginspirasi

Mahasiswi Baru (2019) adalah film yang unik, menghibur, dan sarat makna. Dengan akting yang kuat dari Widyawati, humor yang segar, dan pesan inspiratif tentang pendidikan, film ini berhasil menarik perhatian penonton dari berbagai generasi.

Meskipun memiliki beberapa kekurangan, seperti konflik yang kurang mendalam dan karakter pendukung yang kurang dieksplorasi, film ini tetap menjadi tontonan yang menyenangkan dan relevan. Jika Anda mencari film yang ringan tetapi penuh makna, Mahasiswi Baru adalah pilihan yang tepat.

Bila kamu penasaran dengan dunia perkuliahan, kamu bisa kunjungi unpom.ac.id sekarang juga! Di sana, kalian bisa mendapatkan info terbaru seputar mahasiswa, dosen, program studi, dan masih banyak lagi.