Sinopsis Film Gundala


Gundala adalah film superhero asal indonesia yang merupakan adaptasi dari film Gundala Putra Petir yang tayang pada 1981 silam. Film ini disutradarai oleh Joko Anwar dan dibintangi Abimana Arasatya sebagai tokoh utamanya.

Selain Abimana, tokoh antagonis utama dalam film ini adalah sosok bernama Pengkor, yang diperankan oleh Bront Palarae. Sementara itu, beberapa tokoh penting lainnya yang juga turut terlibat ialah Tara Baskoro, Rio Dewanto, Ario Bayu, dan masih banyak lagi.

Lantas, seperti apakah sinopsis film Gundala ini? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini yuk!

Obsesi Sancaka dan Pergulatan Batin

Pada suatu hari, Sancaka terobsesi membuat serum penangkal petir. Namun, karena terlalu tenggelam dengan obsesinya, ia pun lupa dengan orang-orang di sekelilingnya hingga akhirnya diputuskan oleh sang kekasih.

Dalam kesedihannya, ia berlari di tengah derasnya hujan, lantas tersambar petir hingga menyebabkannya hampir meninggal. Akan tetapi, Raja Petir bernama Kronz punya rencana lain untuk Sancaka. Beliau kemudian menyelamatkan Sancaka dan memberinya kekuatan untuk mengendalikan petir.

Dengan kekuatan super yang dimilikinya, Sancaka lantas ,endapat tanggung jawab berat untuk membela kabjikan dan menumpak segala bentuk kejahatan. Dari sanalah terjadi pergolakan batin, sebab Sancaka awalnya sangat tak peduli dengan orang-orang lain di sekitarnya.

Karakter Gundala yang menarik dalam film ini menimbulkan simpati penonton mulai dari caranya belajar untuk memperoleh dan mengendalikan segala kekuatannya hingga menjadi seorang patriot dalam membela negeri ini.

karakter yang dituliskan dengan baik ini juga tentu dibantu dengan kemampuan akting para pemainnya yang begitu epik dan menggugah perasaan, mulai dari Muzakki Ramdhan yang berperan sebagai Sancaka kecil dan Abimana Aryasatya yang memeperlihatkan bagaimana pergolakan batinnya dalam melihat segala bentuk ketidakadilan.

Sancaka kecil (Muzakki Ramdhan) merupakan seorang anak yang berasal dari keluarga miskin. Ayahnya (Rio Dewanto) merupakan seorang buruh pabrik yang mati terbunuh dalam aksi demo jebakan yang diatur oleh pemilik pabrik. Demi melanjutkan kehidupan keluarganya, ibu Sancaka Kurniati Dewi (Marissa Anita) terpaksa harus mencari nafkah.

Suatu hari, Kurniati harus meninggalkan Sancaka untuk bekerja ke luar kota. Akan tetapi, ia tak kunjung kembali dan meninggalkan anaknya seorang diri. Sancaka mulai mengamen dan kerap diperlakukan tak adil oleh para anak jalanan. Suatu hari, Sancaka dikeroyok oleh sekelompok anak jalanan, dan untungnya ditolong oleh Awang (Fariz Fajar) hingga akhirnya diajari ilmu bela diri.

Sancaka beranjak dewasa dan bekerja sebagai seorang security di sebuah percetakan koran. Suatu hari, ia terpaksa menolong tetangganya Wulan (Tara Basro) yang tinggal bersama adiknya Teddy lantaran diganggu oleh preman pasar.

Setelah kejadian tersebut, Sancaka mulai terlibat dalam membela pedagang pasar dan kembali dikeroyok preman. Disaat terpojok, kekuatannya pun bertambah dan tangannya bisa mengeluarkan petir sehingga mampu mengalahkan puluhan preman pasar.

Secara keseluruhan, film Gundala ini dibuat begitu ralistis dan dilengkapi dengan latar yang membumi sekaligus memperlihatkan keadaan Indonesia yang begitu kental. Bagaimana menurutmu?