Sinopsis Film Imperfect: Perjuangan Rara Hadapi Body Shaming

Film "Imperfect" merupakan hasil karya Ernest Prakasa yang ditayangkan perdana di bioskop pada tanggal 19 Desember 2019. Film ini mengangkat tema dari buku yang ditulis oleh istri Ernest, Meira, berjudul "Imperfect: A Journey to Self Acceptance", yang membahas tentang masalah body-shaming dan mengkampanyekan cinta terhadap diri sendiri.

Dengan sentuhan komedi khas Ernest, film ini berhasil mencuri perhatian masyarakat. Sinopsis "Imperfect" mengisahkan tentang perjuangan tokoh utama dalam menerima dirinya sendiri dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Nah, bagi anda yang penasaran dengan sinopsis film Imperfect berserta nama pemerannya. Yuk simak ulasannya secara lengkap di bawah ini.

Sinopsis Imperfect: Karir, Cinta dan Timbangan

Rara (Jessica Mila) lahir dari seorang model sukses era 90-an, Debby (Karina Suwandi), harus melewati kehidupan yang penuh tekanan dan perundungan karena penampilannya yang berbeda dengan adiknya, Lulu (Yasmin Napper). Rara, dengan tubuh gendut dan kulit gelap, terus dihadapkan pada bias standar kecantikan. Namun, di balik penampilannya, Rara memiliki hati baik dan sering membantu mengajar anak-anak jalanan, menarik perhatian Dika (Reza Rahardian) yang mencintainya apa adanya.

Rara bersyukur memiliki kekasih yang tulus, berbeda dengan Lulu yang menjalin hubungan hanya demi meningkatkan followers di Instagram-nya. Selain kebaikan hati, Rara juga cerdas dan setia kawan, menjalin persahabatan baik dengan Fey (Shareefa Daanish), rekan kerjanya.

Kejadian tragis datang saat Rara berusia 14 tahun, kehilangan ayahnya dalam kecelakaan di Tol Jagorawi. Keluarganya terpaksa pindah setelah rumah mereka dijual. Saat dewasa, Rara bekerja sebagai manajer riset di perusahaan kosmetik Malathi yang dipimpin Kelvin (Dion Wiyoko). Namun, di Malathi, Rara menghadapi perlakuan diskriminatif dari rekan-rekannya, termasuk Marsha (Clara Bernadeth), Irene (Karina Nadila), dan Wiwid (Devina Aureel).

Suatu hari, perusahaan Malathi mengalami masalah keuangan dan membutuhkan pengganti untuk Sheila (Cathy Sharon) yang mengundurkan diri. Ada dua kandidat, Marsha dan Rara. Meskipun Rara lebih cerdas, penampilan dan kesenioritasannya membuatnya tidak dipilih. Kelvin menuntut Rara mengubah penampilannya jika ingin mengambil tanggung jawab baru. Rara yang awalnya tidak percaya diri, mendapat dukungan dari ibunya untuk mengubah pola makan dan menjalani gaya hidup sehat.

Rara bekerja keras selama sebulan, menurunkan berat badannya, dan akhirnya mendapatkan posisi manajer. Namun, perubahan tidak hanya terjadi pada penampilannya, tetapi juga pada sikap dan perilakunya. Rara menjadi lebih cuek terhadap teman-teman dekatnya di kantor dan Dika, kekasihnya.

Di sisi lain, ibu Dika, Ratih (Dewi Irawan), ditagih bunga utang oleh Ibu Tuti (Ratna Riantiarno). Dika terpaksa bekerja keras untuk melunasi utang tersebut, termasuk menjadi juru foto di acara kematian keluarga Teddy (Ernest Prakasa) dan mengikuti lomba fotografi.

Rara dan Dika menghadapi kesalahpahaman yang membuat hubungan mereka renggang. Dika merasa kecewa dengan perubahan sikap Rara yang dianggapnya tidak lagi apa adanya. Kesalahpahaman semakin bertambah ketika Rara mengira Dika bersikap mesra dengan Lulu, adiknya.

Semua permasalahan mencapai puncaknya dalam rapat perusahaan. Rara jatuh pingsan dan dinyatakan kekurangan karbohidrat dan tekanan darah rendah akibat efek samping dietnya. Kesalahpahaman antara Rara, Dika, dan Lulu akhirnya terpecahkan. Rara menyadari bahwa perubahan yang terjadi padanya tidak selaras dengan nilai-nilai sejati kebahagiaan.

Rara meminta maaf pada teman-temannya di kantor, terutama Fey. Dia juga mencoba memperbaiki kinerjanya di perusahaan dengan mengajukan konsep baru untuk mengatasi krisis. Rara memperkenalkan konsep tentang kecantikan yang tidak terikat pada standar tertentu, mendorong wanita untuk merayakan keunikan mereka.

Konsep tersebut berhasil membantu Malathi keluar dari krisis, dan Rara merayakan kebahagiaan bersama teman-temannya. Rara menyadari bahwa kecantikan sejati tidak terukur dari penampilan fisik semata. Timbangan hanya menunjukkan angka, bukan nilai, dan kebahagiaan tidak selalu datang dari kesempurnaan.

Imperfect, selain menjadi kisah cinta, adalah perjalanan Rara menuju penerimaan diri yang indah. Film ini mengajarkan kita bahwa kebahagiaan sejati ditemukan saat kita menerima dan mencintai diri sendiri apa adanya.


Pemeran Film Imperfect

Berikut ini beberapa nama-nama pemeran dalam Film Imperfect, antara lain:

Jessica Mila sebagai Rara

Reza Rahardian sebagai Dika (Pacar Rara)

Yasmin Nepper sebagai Lulu (Adik Rara)

Karina Suwandi sebagai Debby (Ibu Rara dan Lulu)

Dion Wiyoko sebagai Kelvin (Pimpinan Perusahaan Kosmetik)

Clara Bernadeth sebagai Marsa (Teman kantor)

Karina Nadila sebagai Irene (Teman Marsa)

Devina Aureel sebagai Widid (Teman Marsa)

Shareefa Daanish Fey (Sahabat Rara)

Reza Nangini sebagai Dokter

Dewi Irawan seabgai Rati (Ibu Dika)

Ratna Riantiarno sebagai Ibu Tuti (Penagih Utang)

Ernest Prakasa sebagai Teddy (Teman Dika)

Kiky Saputri sebagai Neti (Teman Rara yang insecure dengan bentuk payudaranya terlalu besar

Aci Resti sebagai Prita (Teman Rara) yang insecure dengan Tompel di dahinya

Zsazsa Utari sebagai Maria (Teman Rara) yang insecure dengan rambut keritingnya

Neneng Wulandari sebagai Endah yang insecure dengan giginya yang tidak rapi

Cathy Sharon sebagai Sheila  (Mantan Menejer Perusahaan)

Boy William sebagai George (Pacar Lulu)

Diah Permatasari, Ardith Erwanda, dan masih banyak lagi.

Tutie Kirana sebagai Melinda (Ibu Kelvin Pemilik Perusahaan)

Kombinasi bakat mereka di bawah arahan Ernest Prakasa berhasil menghadirkan film yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pesan kuat tentang menerima diri sendiri.

Makna dalam Film Imperfect

Film Imperfect berhasil merubah isu sensitif seputar body shaming menjadi karya yang ringan namun sarat makna. Dibalut dengan komedi khas Ernest, film ini mengajak penontonnya untuk selalu bersyukur akan penampilan dan menerima diri apa adanya. Melalui kisah Rara, penonton diajak untuk merenung tentang keindahan dalam perbedaan dan pentingnya cinta terhadap diri sendiri.

Kesimpulan

Imperfect bukan sekedar film komedi biasa, tetapi juga cermin bagi kita semua. Pesan mengenai self-acceptance yang diusung film ini dapat memberikan inspirasi dan pemahaman yang mendalam terhadap nilai-nilai kehidupan. Ernest Prakasa berhasil menciptakan karya yang merangkul keberagaman dan menyampaikan pesan positif yang bisa dihayati oleh semua lapisan masyarakat.